Kuota haji Indonesia pada 2023 akhirnya resmi dirilis, yaitu sebanyak 221.000 jemaah. Kesepakatan kuota ibadah haji 2023 berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, Minggu (8/1/2023). "Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota," lanjutnya.
Selain itu, dalam kesepakatan tersebut juga mengatur tentang pendaratan (landing) pesawat di Jeddah dan Madinah, serta beberapa kebijakan terbaru terkait pelayanan ibadah haji. Menag mengatakan, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia. Sebagaimana diketahui, karena pandemi, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji.
Sebelumnya, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun. "Sesuai kesepakatan, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jemaah haji." "Artinya, jemaah 65 tahun ke atas juga dapat berangkat haji tahun ini," tambahnya.
Pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Menag Yaqut untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia. Menag mengatakan bahwa antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang, dan ia berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji. "Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujar Menag.
Menteri Tawfiq mengaku senang bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia. Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji. "Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," ujarnya.
"(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan ke Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," tambahnya.